Barcelona tengah mengambil langkah penting dengan mengajukan permohonan kepada UEFA agar diperbolehkan menggunakan dua stadion berbeda dalam gelaran Liga Champions musim ini. Permintaan tersebut muncul menjelang pertandingan penting menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 2 Oktober 2025 dini hari WIB.
Permohonan Khusus kepada UEFA
Permintaan Barcelona ini bukan tanpa alasan. Klub dengan julukan Blaugrana tersebut sedang menghadapi tantangan logistik sehubungan dengan renovasi stadion utama mereka, Spotify Camp Nou. Karena proyek renovasi yang berjalan, Barcelona harus mencari solusi alternatif untuk tetap berpartisipasi di ajang Liga Champions sesuai standar yang telah ditetapkan UEFA.
Liga Champions dan Regulasi Stadion
UEFA sebagai badan tertinggi sepak bola Eropa memiliki aturan ketat terkait penggunaan stadion dalam penyelenggaraan pertandingan Liga Champions. Biasanya, setiap klub peserta diwajibkan menetapkan satu stadion sebagai kandang sepanjang kompetisi berlangsung. Hal ini bertujuan menjaga konsistensi, keamanan, serta kemudahan koordinasi logistik dan administratif.
Namun dalam kasus Barcelona, mereka tengah meminta keringanan agar bisa memainkan laga kandang di dua stadion berbeda akibat proses renovasi yang sedang berjalan. Permohonan seperti ini jarang terjadi dan memerlukan evaluasi khusus dari UEFA sebelum memberikan keputusan.
Renovasi Stadion Spotify Camp Nou
Proses modernisasi stadion Spotify Camp Nou membuat Barcelona tidak dapat menggunakan stadion kebanggaan mereka seperti biasa. Untuk sementara waktu, Barcelona menggunakan Stadion Olimpiade Lluis Companys, yang berlokasi di kawasan Montjuic, sebagai kandang sementara selama renovasi berjalan.
Namun, dalam perkembangan terbaru, terdapat kebutuhan strategis yang membuat Barcelona mempertimbangkan penggunaan dua stadion secara paralel di ajang Liga Champions musim ini, khususnya pada momen-momen krusial seperti babak knock-out atau pertandingan dengan tingkat permintaan penonton yang sangat tinggi.
Dukungan Suporter dan Tantangan Logistik
Penggunaan dua stadion tentu membawa konsekuensi tersendiri. Dukungan suporter yang biasanya terpusat di satu lokasi kini harus dibagi sesuai dengan jadwal dan lokasi pertandingan. Selain itu, aspek logistik seperti transportasi, keamanan penonton, penyesuaian fasilitas, dan koordinasi dengan panitia lokal menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara serta klub.
Di sisi lain, hal ini memberi kesempatan bagi lebih banyak penggemar setia Barcelona untuk menyaksikan laga tim kesayangan mereka di stadion yang berbeda, terutama di tengah momen penting seperti menghadapi PSG di Liga Champions.
Pertandingan Krusial Melawan PSG
Pada Kamis, 2 Oktober 2025 dini hari WIB, Barcelona dijadwalkan menghadapi PSG dalam laga Liga Champions yang sangat menentukan. Dengan situasi renovasi stadion yang masih berjalan, dan kebutuhan strategis di fase-fase penting kompetisi, permohonan ke UEFA agar dapat memakai dua stadion menjadi sangat relevan.
Menghadapi klub sekelas PSG yang berisi para pemain bertabur bintang seperti Kylian Mbappé dan Ousmane Dembélé, Barcelona ingin memastikan pertandingan berjalan optimal di hadapan pendukung sendiri, meski harus terbagi di dua rumah sementara. Ketepatan pengambilan keputusan UEFA terkait hal ini akan berpengaruh pada atmosfer dan kesiapan tuan rumah Barcelona dalam laga yang diharapkan berlangsung sengit.
Dinamika Aturan UEFA dan Respons Klub
UEFA selama ini dikenal sebagai organisasi dengan kebijakan tegas seputar regulasi pertandingan, termasuk penentuan lokasi stadion. Meski demikian, terdapat ruang bagi klub untuk mengajukan permohonan khusus, terlebih jika ada keadaan luar biasa yang tidak terhindarkan.
Beberapa klub Eropa sebelumnya pernah menghadapi situasi serupa, seperti saat masa pandemi atau terjadi renovasi besar, namun pengaturan penggunaan dua stadion tetap membutuhkan izin langsung dari UEFA. Setiap aplikasi dari klub akan dievaluasi berdasarkan kelayakan lokasi baru, kesiapan infrastruktur, dan aspek keamanan bagi semua pihak.
Persiapan Barcelona Hadapi Liga Champions
Menyadari kompleksitas situasi, manajemen Barcelona berupaya memenuhi seluruh persyaratan administratif dan teknis yang diminta UEFA. Komunikasi intensif dilakukan untuk menjelaskan kondisi renovasi dan alasan logistik hingga strategi yang diambil, agar tetap bisa menjalankan laga Liga Champions tanpa hambatan besar pada musim ini.
Respon Suporter dan Publik Sepak Bola
Kabar tentang permohonan Barcelona kepada UEFA segera menjadi topik perbincangan di kalangan suporter dan pengamat sepak bola Eropa. Sebagian pendukung memahami alasan di balik permohonan tersebut sebagai langkah adaptasi demi kelancaran kompetisi. Sementara itu, ada juga yang berharap UEFA mampu menjadi lebih fleksibel menghadapi tantangan klub-klub besar yang tengah melakukan modernisasi fasilitas olahraga mereka.
Barcelona sendiri telah menjadwalkan sejumlah sosialisasi dan komunikasi terbuka dengan pendukung setia untuk memastikan mereka mendapatkan informasi terkini terkait lokasi pertandingan, jadwal tiket, serta berbagai hal teknis lain yang berubah akibat situasi ini.
Menuju Keputusan UEFA
Permohonan Barcelona kini sedang diproses di level badan kompetisi UEFA. Keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh tidak hanya pada kesiapan duel Barcelona-PSG, tetapi juga menjadi preseden bagi permintaan serupa di masa mendatang. UEFA diharapkan mengambil sikap bijak, mempertimbangkan kepentingan kompetisi, keamanan, dan hak-hak klub yang berpartisipasi.
Sampai keputusan resmi diumumkan, Barcelona tetap menjalankan persiapan teknis dan logistik untuk seluruh kemungkinan, baik bila diizinkan menggunakan dua stadion, maupun bila harus bertahan dengan satu kandang alternatif sepanjang musim Liga Champions 2025.
Kesimpulan
Situasi yang dihadapi Barcelona menunjukkan dinamika baru dalam pengelolaan klub modern, terutama saat harus beradaptasi dengan kebutuhan renovasi infrastruktur. Permohonan yang diajukan ke UEFA agar dapat memakai dua stadion dalam kompetisi kasta tertinggi antar-klub Eropa ini menjadi salah satu sorotan utama jelang laga krusial melawan PSG. Hasil akhir dari permintaan ini bukan hanya penting bagi Barcelona, tapi juga bagi regulasi sepak bola Eropa secara umum di masa mendatang.