Seorang individu bernama RAP, yang dikenal sebagai admin akun Instagram dan memiliki julukan “Profesor R”, resmi ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam insiden kerusuhan saat demonstrasi di kompleks DPR/MPR. Penetapan tersebut dilakukan setelah penyidik menemukan dugaan kuat bahwa RAP berperan aktif dalam menyebarluaskan panduan pembuatan bom Molotov melalui grup WhatsApp. Tak hanya itu, RAP juga diduga terlibat dalam mengatur distribusi bahan peledak rakitan kepada kelompok perusuh pada peristiwa tersebut.
Latar Belakang Kerusuhan di Kawasan DPR/MPR
Kerusuhan yang terjadi di sekitar DPR/MPR menarik perhatian publik setelah sejumlah massa melakukan aksi yang berujung anarkis. Aparat keamanan mengamankan situasi dengan sigap dan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait dalang dan pola koordinasi di balik kericuhan tersebut. Salah satu hasil penyidikan menunjukkan adanya peran digital dalam mendukung aksi para perusuh, salah satunya berupa penyebaran informasi pembuatan alat-alat berbahaya.
Identitas & Peran ‘Profesor R’
Pihak kepolisian mengidentifikasi RAP sebagai figur sentral yang kerap aktif di media sosial, khususnya Instagram, menggunakan alias “Profesor R”. Melalui kegiatan daring, RAP diketahui menawarkan dan membagikan tutorial merakit bom Molotov yang dapat dimanfaatkan oleh oknum untuk menimbulkan kericuhan. Informasi tersebut diedarkan secara tertutup lewat grup WhatsApp, bertujuan untuk menjangkau kelompok tertentu yang berkepentingan dengan aksi unjuk rasa di DPR/MPR.
“Tersangka diduga menyebarluaskan cara pembuatan Molotov serta mendistribusikan bahan peledak rakitan kepada kelompok perusuh pada aksi ricuh di DPR,” ujar perwakilan kepolisian dalam konferensi pers resmi.
Modus Operandi Penyebaran Informasi
Penyelidikan yang dilakukan oleh aparat mengungkap mekanisme penyebaran informasi terlarang ini dilakukan secara sistematis. Grup WhatsApp yang dimaksud menjadi media utama berbagi panduan dan koordinasi antar-anggota serta pengurus bahan peledak yang dikenali sebagai ‘Molotov’. Dari hasil penyidikan pula, terungkap RAP tidak hanya bertindak sebagai penyedia informasi, tetapi juga turut mengatur distribusi bahan-bahan yang dipakai untuk merakit alat tersebut.
Langkah Kepolisian dan Penetapan Tersangka
Setelah mengumpulkan bukti-bukti digital dan melakukan serangkaian pemeriksaan, kepolisian akhirnya menetapkan RAP sebagai tersangka. Langkah ini dilakukan dalam upaya menindak tegas pihak-pihak yang dinilai mengancam keamanan publik dan ketertiban saat berlangsungnya aksi demonstrasi. Polisi menegaskan proses hukum akan berlaku transparan serta akuntabel dengan dasar bukti yang sah menurut aturan.
Pentingnya Pengawasan Media Sosial
Kasus ini turut menyoroti peran krusial media sosial dalam memfasilitasi komunikasi serta penyebaran berbagai konten, baik informatif maupun yang melanggar hukum. Dengan semakin tingginya penetrasi platform digital di tengah masyarakat, kepolisian dan otoritas terkait diingatkan untuk memperkuat pengawasan serta mitigasi guna meminimalisir penyalahgunaan jejaring sosial sebagai sarana kejahatan terorganisir.
Dampak Sosial Penyebaran Konten Terlarang
Konten yang mengajarkan pembuatan alat berbahaya seperti bom Molotov jelas membahayakan ketertiban umum. Penindakan terhadap pelaku seperti RAP diharapkan bisa menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar tidak terlibat dalam aktivitas serupa, apalagi dalam konteks peristiwa yang rawan terjadi gesekan horizontal maupun vertikal seperti demonstrasi skala besar.
Reaksi Publik dan Imbauan Kepolisian
Munculnya kabar penangkapan RAP menuai berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Banyak pihak mendukung langkah tegas kepolisian dan meminta dilakukan upaya pencegahan lebih lanjut, khususnya terhadap penyebaran konten destruktif lewat kanal privat maupun publik.
Pemerintah dan aparat penegak hukum juga menghimbau masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. Pengguna diminta tidak ikut menyebarluaskan konten atau tutorial yang berpotensi merugikan dan membahayakan pihak lain, serta melaporkan aktivitas mencurigakan kepada aparat berwenang agar dapat ditindaklanjuti secara profesional.
Kesimpulan
Penetapan RAP sebagai tersangka dalam kasus kerusuhan DPR/MPR menegaskan posisi hukum bagi mereka yang terbukti mendistribusikan informasi terlarang seperti panduan pembuatan bom Molotov. Peran aktif masyarakat serta pengawasan dari berbagai pihak diharapkan dapat mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang guna menjaga stabilitas dan keamanan nasional.