Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini di Jawa Timur menjadi ajakan bagi setiap lapisan masyarakat untuk memperkuat spirit damai dan kehidupan harmonis. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang menegaskan pentingnya Maulid Nabi sebagai momen mempererat kerukunan sosial di tengah keberagaman.
Pentingnya Nilai Maulid Nabi untuk Kedamaian
Dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Khofifah mengingatkan bahwa ajaran Rasulullah merupakan sumber inspirasi bagi terciptanya situasi yang tentram dan damai di lingkungan masyarakat. Ia menyoroti bagaimana keteladanan Nabi hendaknya diaktualisasikan oleh setiap individu baik dalam lingkup keluarga, lingkungan sekitar, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Maulid Nabi bukan hanya bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah, tetapi sekaligus saat yang tepat untuk memperteguh persaudaraan dan menciptakan kedamaian di tengah masyarakat,” ujar Khofifah.
Pesan Gubernur Jawa Timur untuk Warga
Khofifah menekankan bahwa perbedaan merupakan kekuatan jika diiringi dengan persatuan. Oleh sebab itu, ia mengajak segenap warga Jatim untuk memperingati Maulid Nabi sebagai momentum merawat persatuan dan kesatuan. Ia juga berharap agar semangat Maulid Nabi dapat menjadikan masyarakat Jatim teladan dalam menjaga kerukunan antarsesama.
Peringatan Maulid, menurut Khofifah, mengandung pesan moral tentang pentingnya sikap toleransi, tolong-menolong, dan saling menguatkan. Ia mengingatkan agar nilai-nilai ini terus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menghindari potensi konflik sosial maupun perpecahan.
Merawat Kebinekaan dan Keharmonisan
Gubernur Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga generasi muda, untuk bersama-sama menjaga harmoni di tengah warga Jatim. Baginya, peringatan Maulid Nabi SAW merupakan kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dan mengingatkan akan pentingnya menjaga kebinekaan yang lestari.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga menyoroti peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai luhur ajaran Nabi. Ia mendorong setiap keluarga agar membumikan ajaran Rasulullah SAW yang menekankan kasih sayang dan persatuan dalam lingkup terkecil masyarakat.
Harapan untuk Masa Depan Jawa Timur
Selain memperingati kelahiran sang Nabi, Khofifah berharap spirit Maulid bisa menjadi pondasi dalam membangun kehidupan yang damai di Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memfasilitasi berbagai upaya yang mendukung terciptanya lingkungan yang rukun dan toleran, selaras dengan ajaran Islam yang penuh rahmat bagi semesta alam.
Khofifah juga mengimbau masyarakat agar menjauhi provokasi dan narasi negatif yang berpotensi memecah belah. Ia yakin bahwa nilai-nilai Maulid Nabi dapat menjadi pedoman untuk menanggulangi berbagai tantangan sosial serta memperkuat jalinan silaturahmi di masyarakat Jawa Timur.
Aktualisasi Keteladanan Rasulullah
Mengaktualisasi keteladanan Rasulullah tidak hanya sebatas seremonial, melainkan harus tercermin pada perilaku sehari-hari. Khofifah menekankan pentingnya meneladani akhlak Nabi dalam berinteraksi, bermasyarakat, dan berkarya.
- Menjaga ucapan dan perilaku yang baik
- Menghormati perbedaan dan keberagaman
- Saling membantu tanpa memandang latar belakang
- Menjalin persaudaraan dan membawa maslahat bagi lingkungan
Ia juga berharap momentum Maulid ini memperkuat tekad masyarakat Jawa Timur untuk selalu mengedepankan perdamaian dan ketenteraman bersama.
Melibatkan Generasi Muda
Menurut Khofifah, partisipasi generasi muda sangat krusial dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis. Generasi muda didorong untuk aktif dalam kegiatan positif, memperluas pemahaman spiritual sekaligus memperkuat komitmen terhadap nilai kebangsaan dan sosial.
Tak lupa, ia mengingatkan agar peringatan Maulid Nabi diisi dengan kegiatan yang bermakna, seperti ceramah, bakti sosial, atau kegiatan lain yang menebar manfaat bagi sesama.
Penutup
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jawa Timur, sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, bukan sekadar tradisi tahunan melainkan momen penting untuk memperkuat persaudaraan, merawat damai, dan memperkokoh kebinekaan. Semangat tersebut diharapkan dapat senantiasa menginspirasi masyarakat Jatim dalam kehidupan sehari-hari, sehingga harmoni dan toleransi tetap terjaga.