Kunjungan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono, ke kantor Majelis Ulama Indonesia Nusa Tenggara Timur (MUI NTT) menjadi momen penting yang menegaskan hubungan erat antara pemimpin pemerintahan dan para ulama. Dalam pertemuan tersebut, Ketua MUI NTT KH Muhamad Wongso menggarisbawahi arti kehadiran Mardiono sebagai simbol keharmonisan antara unsur umara (pemerintah) dan ulama.
Makna Kehadiran Mardiono di Tengah Ulama
Selama acara silaturahmi yang berlangsung dengan suasana hangat, KH Muhamad Wongso menyampaikan pandangannya tentang tertibnya relasi antara pemimpin politik dan tokoh agama di tingkat provinsi. Ia menyebut, interaksi semacam ini menjadi pondasi penting bagi terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai dan seimbang.
“Pertemuan kami dengan Ketua Umum PPP merupakan bentuk nyata bagaimana ulama dan umara saling mendukung dan menguatkan demi kebaikan bersama,” ujar KH Muhamad Wongso.
Silaturahmi sebagai Wujud Kolaborasi
Kunjungan ini diyakini mempertegas komitmen kedua pihak dalam menjalin komunikasi yang konstruktif. Mardiono mengaku bahwa nasihat dan dukungan yang diberikan para ulama menjadi energi positif dalam menjalani tugas kepemimpinan. Silaturahmi dengan MUI NTT juga menjadi salah satu upaya Partai Persatuan Pembangunan untuk merawat keharmonisan dengan berbagai elemen masyarakat, terutama tokoh agama yang berperan besar dalam membimbing umat.
Pesan dan Harapan dari Pertemuan
KH Muhamad Wongso menegaskan, sinergi antara ulama dan umara harus terus dipelihara agar tercipta masyarakat yang religius sekaligus inklusif. Ia mengingatkan, hubungan yang terjalin baik selama ini hendaknya dipertahankan guna menopang stabilitas sosial dan pembangunan daerah. Menurut Wongso, kehadiran pemimpin seperti Mardiono yang gemar bersilaturahmi patut diapresiasi karena turut menguatkan nilai-nilai persaudaraan di tengah keberagaman.
Peran MUI dalam Penguatan Moral
MUI NTT secara konsisten menjalankan peran pembinaan umat di wilayahnya. Lewat forum-forum keagamaan dan konsultasi rutin, MUI memperkuat pendampingan moral bagi pemerintah maupun masyarakat. Pertemuan dengan tokoh politik seperti Mardiono, selain menjadi ruang tukar pikiran dan pengalaman, juga memperteguh jalinan komunikasi antar unsur strategis di daerah.
PPP dan Komitmen terhadap Kehidupan Beragama
Mardiono, selaku Ketua Umum PPP, menegaskan bahwa partainya selalu memberi ruang khusus untuk masukan para ulama. Ia percaya, kebijakan yang diterapkan akan lebih efektif jika melibatkan pandangan keagamaan yang berorientasi pada etika dan kebaikan bersama. Dalam diskusi yang berlangsung, Mardiono membagikan pengalamannya dalam merangkul para pemuka agama selama memimpin partai, dengan menitikberatkan pentingnya kerjasama lintas elemen untuk mencapai kemaslahatan.
Nasihat dari Para Ulama sebagai Bekal Kepemimpinan
Mardiono mengungkapkan bahwa nasihat dan dukungan dari ulama adalah motivasi tersendiri bagi kepemimpinan dirinya di PPP. Ia menilai, kontribusi ulama dalam mendampingi umara memiliki pengaruh kuat terhadap peneguhan moral dan etika berpolitik di tengah tantangan zaman. Kunjungan kali ini bukan hanya ajang bersilaturahmi, tetapi juga penguatan nilai-nilai spiritual demi stabilitas kehidupan berbangsa.
Imbauan untuk Menjaga Kerukunan
Pada kesempatan tersebut, baik Mardiono maupun KH Muhamad Wongso sama-sama menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan toleransi di tengah masyarakat yang plural. Mereka sepakat bahwa suasana kondusif dapat tercapai jika seluruh pemangku kepentingan, baik di ranah keagamaan maupun pemerintahan, membuka ruang dialog dan saling menghargai perbedaan.
Dukungan Moral bagi Pemerintah Daerah
Kehadiran Ketua Umum PPP di kantor MUI NTT juga diartikan sebagai wujud nyata perhatian partai terhadap dinamika kehidupan sosial keagamaan di wilayah Nusa Tenggara Timur. Para ulama menilai, kunjungan itu dapat memperkuat sinergi antara partai politik, pemerintah, dan masyarakat lokal dalam membangun daerah yang inklusif, aman, serta sejahtera. Diharapkan, kolaborasi yang terjalin akan memberikan dampak positif bagi pembangunan karakter masyarakat NTT yang religius.
Komunikasi Berkesinambungan antara Ulama dan Umara
KH Muhamad Wongso menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan komitmen tinggi Mardiono dalam menjalin komunikasi dengan MUI. Ia berharap, tradisi silaturahmi semacam ini bisa rutin dilakukan, sehingga hubungan antara umara dan ulama tetap terjaga baik di masa mendatang. Menurutnya, silaturahmi bukan sekadar agenda formal, melainkan bagian dari upaya mempererat ikatan sosial yang bermanfaat bagi kestabilan dan kemajuan daerah.
Peran Tokoh Agama dalam Menjaga Persatuan
Para tokoh agama, termasuk MUI NTT, memegang tanggung jawab penting dalam menjaga persatuan di tengah keragaman masyarakat. Melalui bimbingan moral dan pembinaan keagamaan, MUI berperan aktif dalam membangun suasana kehidupan yang damai tanpa membedakan suku, agama, maupun politik. Kunjungan Mardiono ke MUI menjadi salah satu bentuk pengakuan akan peran sentral ulama dalam merawat harmoni di tengah masyarakat.
Kesimpulan
Kunjungan silaturahmi Ketua Umum PPP, Mardiono, ke MUI NTT tidak sekadar menjadi peristiwa seremonial, tetapi juga simbol sinergi antara ulama dan umara. Melalui pertemuan ini, kedua pihak berharap kolaborasi yang telah terjalin akan terus berlanjut, mengokohkan nilai-nilai keagamaan, sosial, dan kebangsaan demi kemajuan daerah serta bangsa secara menyeluruh. Sikap saling menghormati serta keterbukaan dialog diharapkan menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan dan dinamika kehidupan ke depan.




