Insiden ambruknya bangunan majelis taklim di Bogor mengejutkan warga sekitar. Kejadian ini menimpa para jemaah yang sedang mengikuti acara keagamaan dan meninggalkan trauma bagi korban selamat. Ketegangan dan kepanikan pun mewarnai momen menegangkan tersebut.
Kronologi Runtuhnya Bangunan Saat Kegiatan Keagamaan
Pada suatu pagi yang tenang, sekitar pukul 09.00 WIB, suasana khidmat menyelimuti acara peringatan Maulid Nabi di sebuah majelis taklim di Bogor. Puluhan jemaah, mayoritas perempuan, terhanyut dalam melantunkan marhaban. Di antara mereka hadir Euis (35), seorang peserta yang mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan di tempat tersebut.
Tiba-tiba, suasana berubah drastis. “Tiba-tiba terdengar suara keras, seperti sesuatu yang ambruk,” ujar Euis, mengingat momen kritis itu. Beberapa detik kemudian, bagian atap bangunan runtuh, mengagetkan seluruh orang di ruangan.
Reaksi Para Korban dan Upaya Penyelamatan
Menurut Euis, peristiwa tersebut berlangsung dengan sangat cepat. Para jemaah yang tengah bershalawat langsung berhamburan mencari perlindungan. “Saya sempat tertimpa material bangunan, tapi berusaha merangkak keluar,” kenangnya.
Sejumlah warga sekitar yang mendengar suara keras segera mendatangi lokasi dan membantu proses evakuasi. Mereka mengevakuasi para korban dengan cara memecahkan beberapa kaca untuk menciptakan jalur keluar. Kepanikan sempat terjadi sebelum situasi bisa dikendalikan.
Jumlah Korban dan Respons Warga
Dalam kejadian tersebut, sebagian jemaah mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan. Sebagian lainnya, termasuk Euis, berhasil menyelamatkan diri meski mengalami syok dan cedera ringan. Warga sekitar menunjukkan solidaritas dengan turut serta mengevakuasi korban hingga pihak berwenang tiba di lokasi.
“Alhamdulillah, masih ada yang bisa selamat walaupun suasananya sangat panik,” kata salah satu warga.
Kesaksian Euis: Detik-Detik yang Mengubah Hidup
Euis, yang beruntung bisa keluar dari reruntuhan, mengaku masih mengalami trauma setelah tragedi itu. “Awalnya saya tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Kami hanya berniat memperingati Maulid Nabi bersama-sama,” ujarnya.
Kisah menyelamatkan diri dari bangunan yang ambruk meninggalkan kesan mendalam bagi Euis. Ia mengingat kembali suara runtuhan yang keras, kepanikan jemaah, dan bantuan warga yang berusaha cepat mengevakuasi para korban.
“Semuanya begitu cepat, tiba-tiba bagian atas bangunan roboh. Saya sempat bingung harus menyelamatkan diri ke mana, tapi akhirnya berhasil keluar. Saya sangat bersyukur,” ucap Euis.
Penyebab Sementara dan Pemeriksaan Bangunan
Setelah kejadian, bangunan majelis taklim tersebut segera diperiksa oleh pihak berwenang untuk mengetahui pemicu ambruknya. Dugaan sementara menunjukkan adanya kelemahan konstruksi pada bagian atap yang tidak mampu menahan beban saat acara berlangsung. Petugas kepolisian dan tim penanggulangan bencana mendapati beberapa material bangunan sudah lapuk.
Pihak berwenang mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan bangunan untuk kegiatan dengan jumlah peserta yang banyak, terutama pada bangunan lama yang belum mendapatkan perawatan berkala.
Langkah Lanjutan dan Dukungan untuk Korban
Pasca peristiwa, para korban yang mengalami luka ringan mendapat perawatan di fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, pihak terkait melakukan asesmen mendalam guna membantu pemulihan kondisi psikologis para korban. Beberapa organisasi sosial juga memberikan dukungan moral dan materil guna membantu para korban.
Pemerintah daerah berjanji untuk mengevaluasi kelayakan bangunan yang kerap digunakan untuk aktivitas serupa di wilayah Bogor agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Upaya pendataan juga dilakukan untuk memastikan seluruh jemaah yang hadir dapat dievakuasi dengan selamat.
Harapan dan Imbauan Komunitas
Warga dan tokoh masyarakat berharap tragedi ini menjadi pelajaran agar keselamatan menjadi prioritas utama setiap kali menggelar kegiatan bersama. Pihak pengelola diimbau untuk selalu memastikan kondisi fisik bangunan dalam keadaan layak pakai.
Euis menyampaikan harapannya agar semua jemaah yang terkena dampak dapat segera pulih. Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mengabaikan faktor keamanan dalam kegiatan keagamaan yang dihimpun dalam ruangan tertutup.
Penutup
Peristiwa ambruknya bangunan majelis taklim di Bogor menyisakan duka dan ketakutan bagi para korban. Namun, dari insiden ini, muncul pula solidaritas dan semangat gotong royong dari warga sekitar untuk saling membantu. Ke depannya, sinergi antara masyarakat dan pihak berwenang diharapkan dapat mencegah kejadian serupa demi kenyamanan dan keselamatan bersama.