Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini menghadirkan sejumlah pejabat tinggi negara dalam momen yang penuh khidmat di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta. Peringatan ini menyoroti komitmen bangsa terhadap ideologi Pancasila sebagai dasar negara, dengan prosesi yang melibatkan pembacaan naskah-naskah penting oleh pejabat negara.
Prosesi Upacara dan Susunan Petugas
Upacara dimulai sejak pagi hari dengan tata laksana yang rapi. Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, untuk pertama kalinya bertugas sebagai inspektur upacara pada Hari Kesaktian Pancasila. Kehadirannya menandai momen historis karena ini adalah debutnya dalam posisi tersebut di acara kenegaraan ini.
Dalam rangkaian acara, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mendapatkan kehormatan membacakan Teks Pancasila di hadapan para peserta upacara. Setelah itu, giliran Wakil Ketua DPD RI, Yorrys Raweyai, maju untuk membacakan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Makna Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober. Hari ini dirayakan sebagai penghormatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Peristiwa tahun ini mempertegas arti penting Pancasila sebagai pondasi kokoh bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sekaligus mengenang sejarah panjang perjuangan bangsa dalam mempertahankan ideologi negara.
Pentingnya Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa
Pancasila telah menjadi rujukan moral, etika, serta sumber hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Setiap tahun, upacara kenegaraan seperti ini menjadi pengingat bagi seluruh lapisan masyarakat tentang urgensi menerapkan nilai-nilai Pancasila, baik dalam lingkup pemerintahan, pendidikan, hingga kehidupan sehari-hari.
Pembacaan Teks Penting dalam Upacara
Urutan pembacaan dimulai dengan Teks Pancasila, yang disampaikan secara lantang oleh Ahmad Muzani. Setelah itu, Yorrys Raweyai membacakan naskah Pembukaan UUD 1945. Momentum ini menjadi ajang penegasan kembali komitmen seluruh elemen bangsa untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pembacaan dua naskah penting ini menandai puncak acara upacara dan merefleksikan semangat cita-cita para pendiri bangsa. Dengan prosesi penuh khidmat, seluruh peserta yang hadir turut menghayati makna dan pesan yang terkandung dalam setiap kata naskah yang dibacakan.
Peran Pejabat Negara dalam Upacara
Kehadiran Prabowo Subianto sebagai inspektur upacara kali ini memberi makna tersendiri. Selain memperkuat pesan persatuan, tampilnya sejumlah tokoh nasional sebagai petugas kunci di upacara membuktikan soliditas para pemimpin negara dalam menjaga Pancasila tetap menjadi pedoman kehidupan.
“Pembacaan naskah Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dalam upacara kenegaraan selalu menjadi penanda kuatnya komitmen bangsa terhadap nilai-nilai luhur negara republik ini,” ujar seorang pengamat politik.
Pesan Moral dan Kebangsaan
Upacara Hari Kesaktian Pancasila tidak hanya seremonial semata, tetapi juga menyampaikan pesan moral penting kepada masyarakat. Peringatan ini menekankan arti menjaga nilai toleransi, kebhinekaan, dan semangat gotong royong. Melalui momentum tersebut, para pemimpin bangsa mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menjaga integritas bangsa di tengah dinamika zaman.
Penutup
Dengan penunjukan Prabowo Subianto sebagai inspektur upacara, serta keterlibatan Ahmad Muzani dan Yorrys Raweyai dalam pembacaan naskah inti kenegaraan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober tahun ini menjadi simbol persatuan dan tekad kuat bangsa Indonesia untuk terus menjaga Pancasila sebagai jiwa dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.