Banyuwangi kini tercatat sebagai daerah pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan digital BPOM secara penuh di Mal Pelayanan Publik (MPP) melalui program ‘Si Pandu Aja’. Terobosan ini dinilai berhasil karena infrastruktur daerah yang memadai dan permintaan layanan yang tinggi dari masyarakat Banyuwangi.
Latar Belakang Kehadiran Layanan Digital BPOM
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus meningkat, terutama di wilayah dengan pertumbuhan ekonomi dan industri yang pesat seperti Banyuwangi. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, BPOM menggagas layanan digital yang memungkinkan masyarakat mengakses berbagai kemudahan tanpa harus datang langsung ke kantor BPOM pusat atau cabang.
Implementasi layanan ini dilakukan di Banyuwangi karena daerah ini telah memiliki sarana dan prasarana teknologi yang memadai. Selain itu, jumlah pengakses layanan BPOM di Banyuwangi tergolong tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain, sehingga program percontohan ini dinilai tepat sasaran.
Inovasi ‘Si Pandu Aja’ di Mal Pelayanan Publik
Layanan digital BPOM, yang dikenal dengan nama ‘Si Pandu Aja’, dihadirkan setiap hari di MPP Banyuwangi. Inovasi ini bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengajukan berbagai permohonan izin, konsultasi, hingga memperoleh informasi terkait obat dan makanan secara daring.
‘Si Pandu Aja’ dirancang sebagai solusi cepat dalam membantu masyarakat mengurus kebutuhan mereka yang terkait dengan BPOM tanpa harus mengalami antrean panjang ataupun waktu tunggu yang lama.
Fasilitas dan Ragam Layanan di MPP Banyuwangi
Mal Pelayanan Publik Banyuwangi menjadi lokasi utama dalam operasional program ini. Masyarakat dapat mengakses layanan konsultasi, pendaftaran izin edar produk, pengecekan legalitas produk, dan memperoleh informasi regulasi terbaru terkait pengawasan obat dan makanan.
- Konsultasi masalah atau pertanyaan mengenai obat dan makanan
- Pendaftaran izin edar produk baru
- Pengecekan legalitas produk yang sudah beredar
- Informasi regulasi dan kebijakan terbaru BPOM
Dengan semua layanan tersebut, pengguna tidak perlu lagi repot mengurus dokumen secara manual atau datang langsung ke kantor BPOM di luar Banyuwangi.
Dukungan Infrastruktur Teknologi
Banyuwangi dipilih sebagai pionir layanan digital ini tidak terlepas dari kesiapan infrastruktur teknologi yang telah dimiliki. Pemerintah daerah setempat sudah lama berinvestasi dalam digitalisasi pelayanan publik, mulai dari jaringan internet yang stabil hingga sarana komputerisasi di berbagai lini layanan masyarakat.
Selain itu, SDM yang menangani layanan BPOM di Banyuwangi telah mendapatkan pelatihan khusus dalam penggunaan sistem digital, sehingga layanan berjalan efektif dan efisien setiap hari.
Respon dan Dampak bagi Masyarakat
Sejak program ini mulai berjalan, antusiasme masyarakat Banyuwangi dalam memanfaatkan layanan BPOM digital terus meningkat. Ketersediaan layanan setiap hari di MPP membuat proses pengajuan izin atau konsultasi berjalan lebih cepat dan mudah.
“Kehadiran BPOM di MPP melalui Si Pandu Aja sangat membantu kami pelaku usaha dalam pengurusan izin dan penjelasan produk, tidak perlu lagi ke Surabaya seperti dulu,” ujar salah satu pelaku usaha lokal.
Adopsi layanan digital ini juga mendorong pelaku usaha kecil maupun besar untuk lebih sadar akan pentingnya keamanan dan legalitas produk yang mereka pasarkan.
Proses dan Jenis Layanan BPOM yang Dapat Diakses
Masyarakat dapat mengakses layanan BPOM di MPP Banyuwangi dengan mekanisme daring. Prosedur pelayanannya antara lain pengisian data secara online, uploading dokumen persyaratan, serta konsultasi melalui video call jika diperlukan. Terdapat pula layanan bantuan jika pengguna mengalami kendala teknis saat mengakses sistem.
- Pengajuan perizinan edar obat atau makanan
- Konsultasi aturan pengawasan dan keamanan produk
- Pencarian data produk
- Pengaduan jika menemukan produk bermasalah di pasaran
Petugas BPOM yang ada di MPP juga tetap siap membantu proses verifikasi dan klarifikasi dokumen secara luring jika ada kebutuhan khusus.
Keunggulan Model Digitalisasi Layanan
Dengan model digitalisasi ini, proses birokrasi menjadi lebih ramping dan transparan. Waktu tunggu layanan pun berkurang signifikan dibandingkan proses manual sebelumnya. Selain itu, masyarakat dapat memantau secara langsung perkembangan permohonan mereka melalui sistem yang sudah terintegrasi.
Dampak lain yang dirasakan adalah minimnya risiko kehilangan dokumen fisik, serta keamanan data yang lebih terjamin.
Upaya Sosialisasi dan Edukasi kepada Masyarakat
Pemerintah daerah bersama BPOM gencar melakukan sosialisasi, baik melalui media sosial, brosur, hingga menghadirkan petugas ke sentra keramaian di Banyuwangi. Tujuannya agar sebanyak mungkin masyarakat mengetahui manfaat layanan digital yang kini tersedia di MPP.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih cepat mengakses layanan BPOM dan segala informasinya tanpa hambatan, apalagi dengan sistem digital yang sudah berjalan setiap hari,” terang pejabat BPOM di Banyuwangi.
Edukasi juga diberikan kepada pelaku usaha baru agar mengetahui cara mendaftarkan produk dengan benar sehingga memenuhi standar BPOM sejak awal pemasaran.
Harapan Pengembangan Layanan ke Daerah Lain
Suksesnya pelaksanaan layanan digital BPOM di Banyuwangi memberikan inspirasi untuk replikasi ke wilayah lain. Program ini dapat menjadi model percontohan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di sektor pengawasan obat dan makanan secara nasional.
Ke depan, diharapkan sistem layanan serupa bisa diterapkan di berbagai daerah yang telah memiliki kesiapan infrastruktur digital, agar semakin banyak masyarakat di Indonesia merasakan manfaatnya.
Kesimpulan
Banyuwangi menempatkan diri sebagai pelopor dalam digitalisasi layanan BPOM di tingkat MPP. Program ‘Si Pandu Aja’ menjadi titik penting dalam upaya menghadirkan pelayanan publik yang cepat, terdigitalisasi, dan mudah diakses oleh masyarakat. Keberhasilan ini tak lepas dari kesiapan infrastruktur serta tingginya demand layanan BPOM di daerah tersebut, sekaligus membuka peluang bagi daerah lain untuk mengadopsi skema serupa.